Luka
  Abi, kehilangan mu membuat ku benar-benar hancur berantakan. Tak hentinya penyesalan ku menghantui fikiran ku. Aku menyesal, aku sangat menyesal. Aku harus bagaimana ini ? Aku kehilangan arah hidup ku ? Setiap langkah ku berisi penyesalan, setiap tawaku berisi penyesalan, bahkan menjelang tidurku segala penyesalan muncul tanpa henti. Apa yang harus aku lakukan Abi ? Abi sudah tiada, aku harus bagaimana agar semua penyesalan ini berkurang membebaniku. Sungguh Abi, aku sangat merindukanmu. Sangat sangat merindukanmu. Gilanya aku, setiap harinya masih selalu berharap kalau ini semua hanya mimpi. Gilanya aku, ingin rasanya berteriak-teriak memanggil namamu di depan pintu dan berharap kau akan membukakannya dan mempersilahkan aku masuk. Maaf kan aku Abi , hancur hatiku, hancur jiwaku, hancur semua perasa ku ternyata kau pergi secepat itu. Aku belum sempat membuat bahagia. Bahkan aku belum sempat mengucapkan selamat ulang tahun secara langsung padamu. Bahkan kita belum sempat tiup lili...